matarantai

Gila satu kata ini terus mengikuti. dia tak pernah lelah dan bosan mengejar isi dikepalaku. apa yang dia mau? kata itu terus saja usil. entah mau mengikutiku atau menunjuki sesuatu. 
matarantai jika kau hanya menjadi pengikut dalam otakku sebaiknya enyahlah, aku tak mau terus diburumu, kamu seperti mesin waktu yang siap meledakanku. matarantai jika kau ingin menunjukanku sesuatu tunjukanlah sebuah rantai penyambung terakhir agar kau menjadi sebuah untaian yang berarti.


mata rantai, mau sepanjang apakah kau akan mengikuti hidupku. tak cukupkah perih perih yang kau buat? dinding dinding yang kau benturkan? hingga kau buat kepalaku terasa pening. mata rantai, mau sejauh apa tempat yang akan kau tunjukan padaku? apakah itu akan menjadi hal terbaik dalam hidupku? mata rantai, kau seperti demam dalam tubuhku...menggigilkan sekujur tubuhku.

Matarantai
kasihan kamu, kamu hanya menjadi stigma dalam otakku dalam urusan cinta. kau tak pernah muncul ketika setiap kenikmatan hidup yang terbaik pernah kuterima. matarantai, kamu seperti awalan yang ingin dipertemukan akhiran. matarantai, apakah kata yang cocok untuk memepertemukan kedua matamu? apakah duka-duka ataukah cita-cita, atau apakah cita-duka atau sebaliknya duka-cita. jika demikian, harus darimanakah ini dimulai???

biar aku yang menentukan setiap cita yang kuinginkan. agar cita-menjadi cita yang tak pernah terselebung duka. biar aku yang memilih setiap cita yang kubutuhkan. agar cita menjadi menjadi sebuah kenyataan.


Comments

Popular Posts