Semua Orang Bisa Renang

Kira-kira satu bulan lalu saya dihubungi oleh seorang ibu yang ingin belajar renang. Terdengar rutin sampai dengan sang ibu bercerita bahwa beliau mempunyai ketidaksempurnaan fisik pada kakinya sejak lahir. Tentu saja membuat saya cukup kaget, dan ketika beliau bertanya bisa atau tidak, saya hanya bisa menjawab “akan sulit, namun sangat mungkin untuk dilakukan”. Jawaban itu bukan tanpa alasan, karena saat di semarang saya pernah melatih seseorang yang mengalami amputasi sampai selutut. Dan seingat saya membutuhkan usaha yang sangat keras sehingga beliau bisa. Namun pada akhirnya tetap bisa berenang.


Pertemuan pertama lebih banyak mencari semua hal tentang beliau. Kelebihan, kekurangan dan semangat belajarnya. Saya menemukan justru semangat Beliau untuk bisa renang lah yang menjadi kelebihan terbesarnya. Keinginan beliau untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa dalam kondisi seperti beliaupun bisa melakukan hal-hal yang selama ini dianggap tidak mungkin. Salah satunya adalah renang. Keterbukaan beliau memudahkan saya untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihannya.
Program pelatihan berjalan dengan baik. Bahkan bisa dikatakan sangat baik. Bagaimana tidak, Di hari ketiga beliau sudah bisa berenang keliling kolam kedalaman 2,5 meter selama lebih dari 10 menit tanpa berhenti. Berenang hanya dengan menggunakan tangan dan memanfaatkan momentum tubuh. Benar- benar luar biasa.
Hari sabtu kemarin adalah pertemuan keempat atau terakhir. Hari itu lebih di fokuskan pada memperhalus gerakan dan peningkatan kepercayaan diri. Permainan berupa puzzle dari besi harus diselesaikan dalam keadaan mengapung di air. Dan seperti saya duga, beliau dapat menyelesaikan tantangan dengan baik. Hari ini beliau baru saja sms bercerita bahwa dia sudah berani berenang sendiri tanpa pendampingan dan Yes, she is now officially a swimmer.
Banyak hal berharga yang saya dapat selama melatih beliau. Semangat dan determinasi beliau membuka mata saya bahwa kelemahan bukanlah hal yang harus diratapi. Jika mungkin dirubah, maka rubahlah. Jika tidak, maka terimalah dengan ikhlas. NAMUN yang paling penting jangan jadikan kelemahan itu sebagai alasan untuk menyerah. Dan tentu saja hal ini berlaku untuk segala jenis tantangan dalam hidup.
Terima kasih ibu cucu. Anda adalah salah satu guru terbaik saya.

Comments

Popular Posts